Efek Terapi Bermain drum
Bermain drum baik
untuk menjaga stamina dan kebugaran. Sekarang ada penelitian juga yang
dapat membuat kamu lebih meningkatkan semangat bermain drum lagi
yaitu ternyata bermain drum dapat digunakan sebagai terapi untuk tubuh
dan juga beberapa penyakit lainya. Penelitian menyebutkan jika kita
bermain drum maka kita akan mendapatkan efek dari permainan drum kita
diantaranya dapat menghasilkan perasaan baik atau bahagia, pelepasan
trauma emosional, mempercepat penyembuhan fisik dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Jadi pilihan sahabat drummer semua sudah tepat
jika menilik banyaknya manfaat lain dari drumming bagi kita.
Efek terapi lainya yang menyangkut beberapa penyakit tertentu antara lain:
Stres
Adalah masalah umum
yang berkaitan subyektif terhadap persoalan yang membelit
masing-masing individu dan tentunya berbeda-beda penyebabnya. Jika kita
bermain drum selama 1 jam, penelitian dengan mengambil sample darah
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas sel pembunuh alami dan
pembalikan dari respon hormon stres kita, yang akan melawan perasaan
stress itu sendiri.
Kanker
Adalah penyakit yang
dapat menyerang organ tubuh manapun dan bagaian tubuh dalam atau
luar. Bermain drum setidaknya meskipun hal ini bukan obat untuk
penyakit kanker itu sendiri, namun tentunya bisa menjadi bermanfaat
untuk orang yang memiliki resiko dengan penyakit ini. Mengenai hal ini
telah diutarakan oleh Sekelompok orang yang berpartisipasi dalam
percobaan klinis menggunakan protokol HealthRhythms dan hasilnya
menunjukkan sistem kekebalan tubuh meningkat, serta adanya peningkatan
aktifitas sel pembunuh alami.
Penyakit Parkinson dan Stroke
Adalah sebuah
penyakit yang menyerang central nervous system yaitu syaraf yang
bertugas mengumpulkan informasi yang diterima dari seluruh aktifitas
tubuh kita sehingga akan berkurang fungsi gerak atau motor, fungsi
bicara dan lain sebagainya. Sedangkan stroke ialah penyakit umum karena
tersumbatnya pembuluh kapiler yang menghantarkan darah dari jantung ke
otak. Dalam konteks penyakit ini, Michael Thaurt, Direktur Colorado
State University, Pusat Penelitian Biomedis tentang Musik, memaparkan
bahwa sinyal berirama dapat membantu melatih kembali otak setelah
penurunan neurologis atau stroke. Mendengarkan ritme musik lambat dan
stabil seperti drumbeat juga dapat membantu pasien Parkinson
meringangkan gangguan motorik sehingga dapat bergerak lebih baik.
Depresi
Yaitu sebuah
gangguan pada jiwa yang mengakibatkan rasa sedih berlebihan sehingga
mengganggu hubungan sosial seseorang. Depresi dapat dipengaruhi oleh
beban pikiran yang terlalu berat atau kekecewaan yang mendalam. Menurut
sebuah studi oleh Stanford University School of Medicine, sekelompok
30 orang dengan usia di atas 80 tahun yang berpartisipasi dalam
kelompok terapi musik mingguan, setelahnya mengalami perbaikan suasana
hati mereka seperti berkurangnya tekanan dan tidak begitu merasa cemas
yang berlebihan.
Penyakit Alzheimer
Jenis penyakit ini
bukan kategori penyakit menular dan biasanya diderita oleh orang usia
lanjut atau di atas 65 tahun. Tapi tidak menutup kemungkinan penyakit
ini diidap oleh orang yang berumur kurang dari 65. Gejala penyakit ini
adalah di Indonesia identik dengan sebutan maaf "pikun" bagi orang tua
yang sudah lanjut yaitu berkurangnya atau ketidakmampuan untuk
merekam memori baru ke dalam otak sehingga mudah sekali lupa. Dalam
kaitanya dengan drumming seperti yang disebutkan oleh Clair, Bernstein
dan Johnson (1995). Pasien penderita Alzheimer yang bermain drum
lebih mampu berhubungan dengan kerabat dan teman-temannya. Begitu juga
rhythm predictability atau kemampuan menebak irama dari suara musik
yang berulang-ulang dalam sebuah lagu dapat menjadi terapi bagi mereka
yang memiliki gangguan dementiaSumber:http://drum.sitekno.com/article/66186/efek-terapi-bermain-drum.html
No comments:
Post a Comment