!Waditra…….Istilah
“waditra” barangkali di antara kita masih terasa asing. Padahal
sehari-hari atau sewaktu-waktu kita mungkin sering mendengar, melahit
bahkan pernah menabuhnya. Waditra adalah alat-alat yang mengeluarkan
bunyi yang biasa digunakan dalam kesenian tradisional, atau kita lebih
mengenal dengan sebutan instrumen musik. Namun instrumen musik dengan
istilah “waditra” adalah instrumen musik tradisional. Sesuai dengan nama
lokalnya yakni Sunda maka ‘waditra’ adalah instrumen musik yang berada
dalam kesenian tradisional Sunda.
Jawa Barat memiliki banyak jenis dan ragam bentuk “waditra”, semisal
kecapi, suling, kendang, gambang, gamelan, dan sebagainya. Ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk waditra dan ruang lingkupnya adalah ilmu
Organologi atau disebut pula Ilmu Pengetahuan Alat-alat Musik.
Dalam klasifikasi waditra kita dapat dikategorikan dalam bentuk instrumen musik chordophone, Idiophone, Membranophone, Aerophone, dan Electrphone. Sedangkan cara permainannya dapat dibagi pada alat musik yang ditepuk, dipetik, dipukul, ditiup, dan digesek.
Fenomena dalam dunia pendidikan seni di kita khususnya pengenalan
tentang waditra ini tidaklah diberikan secara maksimal. Bahkan banyak
diantara adik2 pelajar kita tidak mengenal berbagai ragam bentuk waditra
sunda dan fungsinya dalam sebuah ensembel atau dalam bentuk salah satu
jenis kesenian.
Hal seperti ini tentu kekhawatiran bagi kita, betapa tidak anak cucu
kita tidak mengenal lagi khasanah kekayaan budayanya sendiri. Bagaimana
dan apa sebetulnya upaya yang kita mesti lakukan?
Waditra yang digunakan dalam pertunjukan tayub tidak jauh bebeda
dengan peralatan gamelan yang digunakan dalam sajian kiliningan, akan
tetapi kadang kala di tambah oleh waditra bedug kecil atau tambur. Peran
gamelan sangat dominan sebagai pengiring lagu dan tarian rakyat.
Pada umumnya gamelan Tayub dibuat dari perunggu, ada juga yang
menggunakan bahan besi dan plat baja, hal itu disesuaikan dengan tingkat
penggarapnya.
Sumber:http://genoschebasmaba.wordpress.com/2011/10/23/sejarah-musik-tradisional/
No comments:
Post a Comment