disaat sendiri

Saturday 29 November 2014

Efek Terapi Bermain drum


Efek Terapi Bermain drum

image
Bermain drum baik untuk menjaga stamina dan kebugaran. Sekarang ada penelitian juga yang dapat membuat kamu lebih meningkatkan semangat bermain drum lagi yaitu ternyata bermain drum dapat digunakan sebagai terapi untuk tubuh dan juga beberapa penyakit lainya. Penelitian menyebutkan jika kita bermain drum maka kita akan mendapatkan efek dari permainan drum kita diantaranya dapat menghasilkan perasaan baik atau bahagia, pelepasan trauma emosional, mempercepat penyembuhan fisik dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadi pilihan sahabat drummer semua sudah tepat jika menilik banyaknya manfaat lain dari drumming bagi kita.
Efek terapi lainya yang menyangkut beberapa penyakit tertentu antara lain:
Stres
Adalah masalah umum yang berkaitan subyektif terhadap persoalan yang membelit masing-masing individu dan tentunya berbeda-beda penyebabnya. Jika kita bermain drum selama 1 jam, penelitian dengan mengambil sample darah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas sel pembunuh alami dan pembalikan dari respon hormon  stres kita,  yang akan melawan perasaan stress itu sendiri.
Kanker
Adalah penyakit yang dapat menyerang organ tubuh manapun dan bagaian tubuh dalam atau luar. Bermain drum setidaknya meskipun hal ini bukan obat untuk penyakit kanker itu sendiri, namun tentunya bisa menjadi bermanfaat untuk orang yang memiliki resiko dengan penyakit ini. Mengenai hal ini telah diutarakan oleh Sekelompok orang yang berpartisipasi dalam percobaan klinis menggunakan protokol HealthRhythms dan hasilnya menunjukkan sistem kekebalan tubuh meningkat, serta adanya peningkatan aktifitas sel pembunuh alami.
Penyakit Parkinson dan Stroke
Adalah sebuah penyakit yang menyerang central nervous system yaitu syaraf yang bertugas mengumpulkan informasi yang diterima dari seluruh aktifitas tubuh kita sehingga akan berkurang fungsi gerak atau motor, fungsi bicara dan lain sebagainya. Sedangkan stroke ialah penyakit umum karena tersumbatnya pembuluh kapiler yang menghantarkan darah dari jantung ke otak. Dalam konteks penyakit ini, Michael Thaurt, Direktur Colorado State University, Pusat Penelitian Biomedis tentang Musik, memaparkan bahwa sinyal berirama dapat membantu melatih kembali otak setelah penurunan neurologis atau stroke. Mendengarkan ritme musik lambat dan stabil seperti drumbeat juga dapat membantu pasien Parkinson meringangkan gangguan motorik sehingga dapat bergerak lebih baik.
Depresi
Yaitu sebuah gangguan pada jiwa yang mengakibatkan rasa sedih berlebihan sehingga mengganggu hubungan sosial seseorang. Depresi dapat dipengaruhi oleh beban pikiran yang terlalu berat atau kekecewaan yang mendalam. Menurut sebuah studi oleh Stanford University School of Medicine, sekelompok 30 orang dengan usia di atas 80 tahun yang berpartisipasi dalam kelompok terapi musik mingguan, setelahnya mengalami perbaikan suasana hati mereka seperti berkurangnya tekanan dan tidak begitu merasa cemas yang berlebihan.
Penyakit Alzheimer
Jenis penyakit ini bukan kategori penyakit menular dan biasanya diderita oleh orang usia lanjut atau di atas 65 tahun. Tapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini diidap oleh orang yang berumur kurang dari 65. Gejala penyakit ini adalah di Indonesia identik dengan sebutan maaf "pikun" bagi orang tua yang sudah lanjut yaitu berkurangnya atau ketidakmampuan untuk merekam memori baru ke dalam otak sehingga mudah sekali lupa. Dalam kaitanya dengan drumming seperti yang disebutkan oleh Clair, Bernstein dan Johnson (1995). Pasien penderita Alzheimer yang bermain drum lebih mampu berhubungan dengan kerabat dan teman-temannya. Begitu juga rhythm predictability atau kemampuan menebak irama dari suara musik yang berulang-ulang dalam sebuah lagu dapat menjadi terapi bagi mereka yang memiliki gangguan dementia

Sumber:http://drum.sitekno.com/article/66186/efek-terapi-bermain-drum.html

No comments: